Menanamkan
ilmu agama memang seharusnya diajarkan sejak usia dini, karena di usia emas ini
anak benar-benar menyerap ilmu dengan cepat, jadi tergantung dengan orang
disekelilingnya mau memberi warna apa dalam kehidupan si Anak. Alhamdulillah
tepatnya tanggal 19 September 2018 kemarin hhiw latepost nih ceritanya, kami
dari Paud melati ikut serta dalam kegiatan rutin tahunan Himpaudi yaitu Manasik
Haji.
Sudah dari jauh-jauh hari anak-anak
sangat antusias mau mengikuti kegiatan ini, mereka ingin tau bagaimana suasana
dan apa itu manasik haji, karena mereka masih belum tau. Dengan memakai pakaian
serba putih baik guru, anak-anak dan wali murid. Kemudian anak-anak pun dapat
bet yang sudah berisikan kartu peserta dan masing-masing anak dapat buang
tangan berupa kacang-kacangan, kurma dan air zam-zam. Setelah lengkap Kami pun
berangkat ke Masjid Agung Palembang, ternyata disana sudah banyak sekali dari
TK-TK yang lain.
Kami pun dengan susah payah masuk ke
dalam Masjid, di dalam masjid sudah di setting seperti ada tempat-tempatnya
masing-masing, dan tak ketinggalan ada bangunan yang menyerupai kabbah yang
berlapiskan serba hitam, lalu satu persatu kloter dipanggil untuk mengikuti
tata cara manasik haji yang dijelaskan oleh narasumbernya langsung dengan
bantuan panitia. Tiba giliran kami dari Paud melati, sebelumnya kami para guru
sudah terlebih dahulu membuat batu (dari koran yang dibulat-bulatkan hhe) untuk
anak melempar jumrah.
Adapun rukun haji yang kami lakukan
seingat saya begini (mohon maaf bila salah) dimulai dari Ihram, Wukuf di padang
arafah, Tawaf ifadah, Sa’i, Tahallul, serta melaksanakannya dengan tertib tanpa
ada yang tertinggal. Saat kami mengelilingi kabbah rasanya seperti nyata,
saling berdesak-desakan dan menyempatkan diri untuk menyium kabbah. Anak-anak
sangat senang dan bersemangat mengikuti urutan manasik haji.
Setelah selesai dilanjutkan berfoto
dan makan bersama, semoga semua ilmu yang diberikan akan bermanfaat bagi
kehidupan mereka di masa yang akan datang J
No comments:
Post a Comment