“Dunia Anak-anak?” “Apakah aku sesabar itu?” Tanyaku dalam
hati !
Hemz tepatnya 8 juli 2013 jalan ku terbuka untuk berkecimpung
dengan dunia yang serba anak-anak. Kupikir akan mudah tapi kenyataannya.
Ini TANTANGAN BESAR !!
Aku bukan seseorang yang menyukai anak kecil, bukan seorang
yang menyukai keegoisentrisan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dunia
anak-anak !
Dalam hal ini aku sangat dituntut untuk memahami berbagai
teori, tokoh-tokoh yang menangani masalah anak-anak, serta karakteristik anak
yg mulai dari prenatal hingga masa akhir hayat dan aku juga banyak dituntut
untuk memahami psikologi si anak maupun remaja dan sampai akhir usia.
Oh tuhan ini sama sekali bukan jurusanku, bagaimana mungkin
ketika aku duduk di bangku SMA aku terbiasa dengan sederet angka, rumus, dan
pemecahan/hitungannya. Kini aku disuguhkan dengan berbagai hapalan yang membuat
rongga-rongga otak ku terjepit dan membuat syaraf otakku makin hari makin mengecil.
Kujalani sajalah ........ hhhaaaa
Kini aku sudah menginjak semester 2 akhir dan aku mulai
terbiasa dengan semua hal yang menyangkut dunia anak-anak.
Aku kembali mengenal ayunan, taman kanak-kanak, permen, plastisin,
balon, lagu anak-anak, jungkat-jungkit, dan yang terpenting senyum polos
mereka. Yang benar-benar masih suci dan putih. REALLY LOVE IT !
Semakin banyak observasi pengetahuan ku bertambah, bahwa
anak adalah TABULARASA yang artinya adalah kertas kosong dimana orang dewasa
lah yang berperan dalam mengisi kertas kosong tersebut, mau di bawa kemana anak
ini ? mau jadi apa anak ini? Kitalah yang pertama kali memberi warna dalam
kertas kosong ini.
Dulu fikiran ku tak sejauh pelajaranku, ternyata tumbuh
kembang anak itu perlu distimulasi bukan hanya menunggu ia akan bisa sendiri
karena ia juga membutuhkan scaffolding . dan kini aku mulai menyukai terlebih
lagi aku sangat menyayangi anak-anak. #hebat :D
Oh tuhan terima kasih ini bekal ku untuk menjadi seorang guru
profesional serta calon ibu terbaik di masa yang akan datang :D
Aku tak ingin profesi guru TK dipandang sebelah mata, karena
apa ? kalau tidak ada guru TK siapa yang akan membantu ayah bunda untuk
mengajari putra-putrinya dengan sabar dari yang tidak bisa menjadi bisa.
Saranku, Lukislah Pelangi indah nan cantik yah para Ayah dan
Bunda ! :p Yow dimuali sejak dini . kalau bukan kita siapa lagi ? hhii
No comments:
Post a Comment